Plang Jalan Sunda |
Aksara Sunda |
Aksara sunda itu sebenarnya memiliki banak versi, setiap daerah dengan daerah lainnya memiliki aksara sunda yang berbeda satu sama lain. Namun, dengan tujuan melestarikan aksara sunda ini, pemerintah Jawa Barat membuat suatu kesepakatan serta ketentuan mengenai aksara sunda. Pembakuan ksara sunda yang disepakati bukan merupakan ciptaan baru, melainkan mengaktifkan varian aksara sunda, yang notabene sebenarnya jarang muncul pada bahasa sunda (seperti fa, za, xa, dsb).
Cara penulisan aksara sunda ini hampir sama seperti penulisan huruf hijaiyah (arab), yakni huruf konsonan secara default telah memiliki vokalnya sendiri (ha, na, ca, ra, ka, dsb). Jika ingin merubah vokal tersebut, digunakan ornamen seperti kasroh (merubah menjadi vokal 'i') ataudomah (merubah menjadi vokal 'u') dalam huruf hijaiyah. Pada aksara sunda, ornamen untuk merubah menjadi vokal 'i' disebut panghulu, dan ornamen untuk merubah menjadi vokal 'u' disebut panyuku (lihat gambar)